Komisi VI Tinjau Kesiapan Bandara Soeta Hadapi Arus Mudik

15-08-2012 / KOMISI VI

Kesiapan PT. Angkasa Pura selaku operator Bandara Internasional Soekarno-Hatta menghadapi arus mudik Idul Fitri 1433 H. menjadi perhatian Komisi VI DPR RI. Mendekati puncak arus mudik tahun ini yang diperkirakan pada H-3 pelayanan di bandara perlu ditingkatkan untuk menghindari penumpukan penumpang di bandara yang menjadi pintu gerbang utama Indonesia ini.

“Tentu kita lihat kesiapan untuk mendekati hari H Lebaran terutama domestik di Terminal 1 ini. Terminal 1 ini banyak yang dikeluhkan terlalu padat, over crowded dan kebersihannya kurang. Kita lihat apa yang sudah dikerjakan Angkasa Pura  termasuk ekspansi ruang tunggu ini sehingga tidak terjadi penumpukan penumpang di gang-gang,” kata Airlangga Hartarto, Ketua Komisi VI DPR RI kepada wartawan saat memimpin Tim Kunjungan Spesifik ke Bandara Soeta, Kamis (16/8/12).

Tim Kunjungan Spesifik Komisi VI diantaranya Lili Asdjudiredja FPG, Iskandar D. Syaichu FPPP, Atte Sugandi FPDemokrat terlihat menyapa sejumlah calon penumpang yang bersiap melakukan perjalanan mudik. Perluasan ruang tunggu dinilai cukup berhasil sehingga memberi keleluasaan kepada penumpang dalam menunggu keberangkatan pesawat.

“Sekarang H-5 belum terlihat lonjakan penumpang yang berarti ya. Kita perhatikan perluasan ruang tunggu cukup berhasil, terlihat masing banyak bangku kosong. Kita minta Angkasa Pura mengantisipasi lonjakan penumpang tertinggi terjadi pada H-3,” kata Atte Sugandi.

Pada bagian lain Airlangga Hartarto menyebut banyak mendengar keluhan publik tentang tingginya kemacetan di Bandara Soeta pada saat jam sibuk pagi hari. Ia berharap Angkasa Pura dapat mengoptimalkan fasilitas yang ada pada jam-jam puncak seperti pagi hari. Disamping itu perlu diperhatikan koneksi antara Terminal 1, 2 dan 3 terutama bagi penumpang yang akan transit.

“Jadi kita perlu fikirkan bagaimana antara terminal 1,2,3 ini bisa tersambung terutama bagasi. Kalau tidak tentu merepotkan penumpang. Solusi layanan bus gratis yang sudah disediakan Angkasa Pura kita nilai belum memadai, masih menyulitkan penumpang transit yang membawa banyak barang,” lanjutnya.

Politisi Fraksi Partai Golkar ini mengingatkan memperhatikan lonjakan penumpang yang sudah mencapai 52 juta/tahun jauh dari kapasitas tersedia 20 juta, maka pengembangan dan peningkatan fasilitas bandara mendesak untuk dilakukan.

“Ada pengembangan Terminal 3 sehingga kapasitas bisa meningkat sampai 62 juta tetapi itu saya rasa sudah akan tercapai dalam waktu tiga tahun ini. Padahal yang kita perlukan adalah pengembangan untuk waktu yang lebih panjang,” kata dia.  (iky) foto:iky/parle

BERITA TERKAIT
Komisi VI Tegaskan Komitmen Selesaikan Polemik Pensiunan Jiwasraya
05-02-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Komisi VI DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Perkumpulan Pensiunan Jiwasraya dan Pengurus Pusat...
Komisi VI Soroti Dugaan Ketidakadilan dalam Pengelolaan Lahan di Batam
04-02-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Nurdin Halid mengungkapkan keprihatinannya terhadap dugaan ketidakadilan dalam pengalihan lahan di...
UU BUMN Disahkan: Tantangan dan Harapan Bagi Masa Depan Perekonomian Nasional
04-02-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - DPR RI telah mengesahkan Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan...
Darmadi Durianto Optimistis Indonesia Akan Miliki Sektor Investasi Produktif
04-02-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Rencana pembentukan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara melalui Rancangan Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara (RUU BUMN) diyakini...